APAKAH
BEKAM / HIJAMAH ITU?
APAKAH
BEKAM / HIJAMAH ITU?
Istilah
Hijamah berasal dari bahasa Arab, dalam kitab Lisaanul ‘Arab disebutkan bahwa
kata الْحَجْمُ (alhajmu) menurut bahasa sama dengan
al-mashshu (penghisapan/penyedotan) dari akar kata: حَجَمَ يَحْجُمُ حَجْمًا
(Hajama-yahjumu-hajman) yang berarti mencegah, menyedot, memalingkan, memagut,
mematuk, menjauhkan. الْحَجَّام (Alhajjam) artinya orang yang
berprofesi sebagai ahli hijamah atau bisa juga disebut al-haajim
(الـْحَاجـِمْ).
Terapi
bekam, pengobatan bekam, klinik bekam ruqyah, rumah sehat bekam, titik bekam,
titik bekam nabi, bekam ruqyah center.
Hijamah/Bekam
(Bukan Beckham-pen) adalah salah satu metode pengobatan penyakit dengan cara mengeluarkan angin dan/atau darah kotor dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit.
“Cupping
used to: drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective
tissue, bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the
peripheral nervous system”
Dengan
melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop
sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin,
menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah
“bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta
merangsang sistem syaraf perifer.
Berbekam
merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai
kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis,
sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan)
serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun
mental.
Metode
ini dikenal dengan beberapa istilah yakni Hijamah (Arab), Bekam,
Kop,canduk,canthuk,mambakan (Melayu), Pa Hou Kuan (Mandarin), Gua-sha (China),
di Eropa dikenal dengan istilah Cupping/Blood Letting Therapy dan ada yang
menamakannya ODT (Oxidant Drainage Therapy).
Prof
.
Canteil dari Perancis
“Interferon
bertambah setelah bekam dan organ kekebalan tubuh semakin kuat stelah
bekam”
Dr.
Kawa Kurwawa dari Jepang
“Bekam
dapat meyembuhkan penyakit karena bekam membersihkan tubuh dari endapan darah
yang mati dan sudah tidak mengikat oksigen”
Banyak
penelitian bekam dilakukan oleh ilmuwan negara barat.
Seperti penelitian Kohler D (1990) yang dituangkan dalam buku berjudul, The
Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in
Cupping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk
Menghantarkan Energi Pengobatan dengan Bekam). Sedangkan Thomas W. Anderson
(1985) juga mempublikasikan penelitian bekam dalam bentuk buku berjudul 100
Diseases Treated by Cupping Method atau 100 Penyakit yang Dapat Diobati dengan
Bekam.
PRINSIP
KERJA DAN MANFAAT BEKAM
Manfaat
Bekam - Di luar negeri sudah banyak diteliti tentang cara kerja dan manfaat dari terapi bekam, seperti yang
dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih (Dosen Tamu di Universitas Chichago,
peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural dan anggota Organisasi
Pengobatan Alternatif di Amerika). Amir mengemukakan
sisi ilmiah terapi bekam dalam majalah Arab Al-Ahrom edisi 218-2001. Menurut Amir, pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam
kurikulum kedokteran di Amerika. Pengobatan bekam
terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam
dirangsang pada tritik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Tetapi dalam akupuntur yang dihasilkan hanya perangsangan,
sedangkan bekam selain dirangsang juga terjadi pergerakan aliran
darah.
Manfaat
bekam juga dibenarkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah
Sakit Angkatan Darat Mesir.
Di majalah Al-Ahrom, Ahmad berujar, “Unsur besi yang terdapat
dalam darah manusia kadaranya berbeda-beda. Bisa berupa
unsur panas yang dapat menyebabkan terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga
mengurangi imunitas terhadap virus. Karenanya pasien
yang dalam darah kandungan besinya tinggi, raksi pengobatan lebih lambat
dibandingkan pasien kandungan besinya rendah dalam darah. Risetnya juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam
terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat
sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan
medis. Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr.Amir pada pasien
terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi
cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan
diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan
meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat
tersebut hampir tidak bereaksi.
Ibnu
Qoyyim:
"Sungguh
para tabib telah sepakat, bahwa ketika memungkinkan pengobatan dengan bahan
makanan, maka jangan beralih kepada obat-obatan kimiawi.
Ketika memungkinkan mengkonsumsi obat yang sederhana, maka
jangan beralih memakai obat yang kompleks. Mereka
mengatakan 'setiap penyakit yang bisa ditolak dengan makanan-makanan tertentu
dan pencegahan, janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan
kimiawi'."
Bekam
sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi, yaitu kerajaan Sumeria,
kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan
Persia.
Alat yang digunakan pun masih sangat tradisional yakni tanduk
kerbau/sapi, tulang unta, gading gajah dan bambu.
Pengeluran
darah pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam menggunakan tulang
unta (Lahyi jamal) dengan sayatan menggunakan syafrah (شفرة), yakni pisau besi
yang ujungnya lancip tanpa gagang, bermata satu atau dua.
Metode ini sangat dikenal dan dianjurkan oleh Rosulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam hingga saat ini.
Disebutkan
oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections:
historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis
sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah
Bekam.
Pada
zaman China kuno seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook
of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk
membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa
Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad
ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa
menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah
Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan
sekarang.
Hippocrates
(460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M)
mempopulerkan cara pembuangan secara langsung dari
pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan
tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga
tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang
Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
TENTANG
ILMU KEDOKTERAN / DOKTER BEKAM
DOKTER
BEKAM - Asy-Syafi'i mengatakan, "Ilmu
kedokteran adalah ilmu yang paling mulia setelah ilmu tentang haram dan
halal."
Al-Khathabi,
"Kedoteran itu ada dua macam: (1)
kedokteran Yunani, yaitu qiyasi (analogi); (2) kedoketan Arab dan India, yaitu
tajaribi (eksperimen)."
Imam
al Khatabi pernah menjelaskan, "Pengobatan ada dua
jenis.
Pertama pengobatan Yunani yang berdasarkan analogi, dan kedua
pengobatan Arab dan India yang berdasarkan eksperimen."
Ilmu pengobatan nabi menjadi jembatan atas jenis ilmu
pengetahuan yang didasari pada analogi-analogi, dan ilmu pengobatan yang
mengedepankan eksperimen pada obat dan penyakit, antara pengobatan tradisional
yang ramah dan lebih aman dengan pengobatan modern yang lebih cermat dan
canggih.
Aiman
bin Abduh Bin Abdul Fattah berkata, "kedokteran itu bermacam-macam, yang paling benar adalah "kedokteran wahyu (ath-thibbun
nabawi)." Ia tidak lain adalah wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW, beliau mengetahuinya dari 'Dokter (ath-thabib)', yaitu Alllah SWT
yang menurunkan penyakit dan obatnya."
Ilmu
kedokteran adalah salah satu sebab kesembuhan, dan kita diberi taklif (beban)
untuk mengambil sebab-sebab.
Yang paling besar dan paling benar adalah yang berasal dari
langit.
"Allah-lah
Dokter itu, tetapi engkau adalah rafiq (teman).
Dokternya ialah Dzat yang menciptakannya." (as-silsilah ash-shohihah, 1537)
RUQYAH
DAN BEKAM ADALAH PENGOBATAN UTAMA BUKAN PENGOBATAN ALTERNATIF
RUQYAH
& BEKAM bukan pengobatan alternatif.
Justru seharusnya menjadi pilihan pertama pengobatan tatkala
seorang MUSLIM tertimpa penyakit. Sebagai sarana
penyembuhan, RUQYAH & BEKAM tidak boleh diremehkan
keberadaannya.
SABDA
RASULULLAH SAW: Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah
hijamah (BEKAM) (Muttafaq 'alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan Shahih
Muslim (no. 2214)
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya meRUQYAH termasuk amalan yang
utama. MeRUQYAH termasuk kebiasaan para nabi dan orang-orang
shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis setan-setan dari
anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan
RasulNya”.
THIBBUN
NABAWI VS ATH-THIB AL-GHORBIY
Hanya
ada 2 kedokteran/pengobatan (ath-thibb) di dunia ini, yaitu ath-thibb an-nabawiy
(kedokteran/pengobatan metode Nabi Muhammad saw) & ath-thibb al-ghorbiy
(kedokteran/pengobatan metode Barat). Perbedaanya:
1. ath-thibb an-nabawiy
:
-
Berdasarkan wahyu Allah swt.
-
Beberapa diantaranya sudah teruji & dipraktekan Rasulullah saw, para sahabat
ra. & generasi setelahnya
-
Efisien & efektif
-
Komprehensif & holistic
-
Mengandung keberkahan
2. ath-thibb al-ghorbiy:
-
Sebagian mengambil dr hasil pemikiran ilmuan islam,
sebagian lagi hasil logika manusia
-
Perlu uji coba (try & error)
-
Belum tentu efisien & efektif
-
Tidak komprehensif & holistic
-
Belum tentu mengandung keberkahan
Prof.
DR. Abdul Basit (ulama & ilmuan dari Arab) & DR. Ahmad Razaq Sharaf
(pakar kesehatan- dari Arab
PERBANDINGAN
PENGOBATAN KIMIAWI DENGAN PENGOBATAN BEKAM
Ibnu
Qoyyim juga berkata,”Bahkan perbandingan
metode pengobatan para dokter dengan metode pengobatan Nabawi adalah seperti
perbandingan antara metode pengobatan yang dilakukan oleh orang-orang bodoh
dengan metode pengobatan para dokter.
Hal ini telah diakui oleh para pakar dan tokoh-tokoh kedokteran”
[ath-thibbun
Nabawi, ibnu qoyyim al-Jauziyah, hal.11-36]
METODE
PENGOBATAN DENGAN BEKAM / THIBBUN NABAWI
Ibnul
Qoyyim berkata,”Metode pengobatan nabawi
tidak sebagaimana metode pengobatan para dokter.
Pengobatan Nabawi sifatnya pasti, qoth’I dan ilahi, bersumber
dari wahyu, pelita kenabian, dan kesempurnaan akal. Adapun pengobatan lainnya kebanyakan berlandaskan perkiraan, dugaan,
dan percobaan-percobaan.”
BUKU
100 PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN TERAPI BEKAM
Thomas
W. Anderson telah menulis sebuah buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping
Methode. Beberapa diantara penyakit yang berespon cukup baik dengan Terapi bekam
adalah Hipertensi, hiperuricemia (Gout/Pirai), hiperkolesterolemia, stroke,
parkinson, epilepsy, migrain, vertigo, gagal ginjal, varises, wasir (hemoroid),
dan semua keluhan sakit (rematik, ischialgia/sciatica, nyeri pinggang bawah),
penyakit darah (leukemia, thalasemia), tinnitus, asma, alergi, penyakit sistim
imun (SLE, HIV), infeksi (Hepatitis, elefantiasis), Glaukoma, Insomnia,
enuresis/mengompol, mania, skizofren dan trans (gangguan sihir/jin), dll. Begitu
juga bekam untuk kesuburan (fertilitas) dan kecantikan (menghilangkan jerawat,
komedo, vitiligo, menurunkan berat badan, dll)
Bukan
rahasia lagi, pengobatan dengan bahan kimia sintetis mungkin dapat mengobati
suatu penyakit, tetapi dapat juga menimbulkan penyakit bawaan yang lain sebagai
bentuk efek samping buruk dari sifat bahan kimia. Satu penyakit dapat
disembuhkan tetapi dapat muncul penyakit lain. Jadilah
lingkaran setan yang tidak ada habisnya dalam dunia pengobatan modern.
Ternyata mahalnya obat kimia sintetis bukan jaminan kesembuhan..
Al-Qur`an
dan As-Sunnah yang shahih sarat dengan beragam penyembuhan dan obat yang
bermanfaat dengan izin Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Sehingga mestinya kita tidak terlebih dahulu berpaling dan
meninggalkannya untuk beralih kepada pengobatan kimiawi yang ada di masa
sekarang.
PENDAPAT
PARA ULAMA TENTANG KEMANJURAN TERAPI BEKAM
TERAPI
BEKAM - Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata: “Berpalingnya manusia dari cara pengobatan nubuwwah seperti halnya berpalingnya mereka
dari pengobatan dengan Al-Qur`an, yang merupakan obat bermanfaat.” Dengan
demikian, tidak sepantasnya seorang muslim menjadikan
pengobatan nabawiyyah sekedar sebagai pengobatan alternatif. Justru sepantasnya
dia menjadikannya sebagai cara pengobatan yang utama,
karena kepastiannya datang dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala lewat lisan Rasul-Nya
Shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Ibnul
Qayyim juga berkata: “Pengobatan ala-Nabi
tidak seperti layaknya pengobatan ahli medis (barat-red)”. Pengobatan ala-Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti (qath’i),
bernuansi ilahy, berasal dari wahyu dan misykat nubuwah serta kesempurnaan
akal.
Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal
yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam)” (Muttafaq ‘alaihi, Shahih
Bukhari (no. 2280) dan Shahih Muslim (no. 2214)
Dari
Ashim bin Umar bin Qatadah Radhiallaahu ‘anhu, dia memberitahukan bahwa Jabir
bin Abdullah Radhiallaahu ‘anhu pernah menjenguk al-Muqni’ Radhiallaahu ‘anhu,
dia bercerita: “Aku tidak sembuh sehingga
aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya didalamnya terkandung kesembuhan’.”
(HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya’la, al-Hakim,
al-Baihaqi).
BERKEMBANGNYA
TERAPI BEKAM / HIJAMAH DI INDONESIA
KLINIK
BEKAM - Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia,
diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat
dan Arab yang menyebarkan agama Islam.
Metode
ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari
“kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian
ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak
dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala
atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.
Tren
pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang
pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini
pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan
efektif.
HUKUM
BERBEKAM / HIJAMAH
Hukum
Bekam itu Fardhu Kifayah, Imam Ghazali ra berpendapat, yang dinuklilkan dalam
kitab Taysirul Fiqih lil Muslimin Mu’ashir oleh DR. Yusuf Qardhawi pada halaman
235 – 236 :
Bekam
adalah termasuk Fardhu Khifayah.
Jika disebuah wilayah tidak ada seorang yang mempelajarinya, maka semua
penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah seorang
yang melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yang lain.
Menurut saa, sebuah wilayah kadang membutuhkan lebih dari
seorang. Tapi yang terpenting adalah adanya jumlah yang
mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan yang diperlukan. Jika sebuah wilayah tidak ada orang yang ahli bekam, suatu
kehancuran. Sebab dzat yang menurunkan penyakit juga
menurunkan obatnya, dan memerintahkan untuk menggunakannya serta menyediakannya
sarana – sarana untuk melaksanakannya. Maka dengan
meremehkannya berarti sebuah kehancuran telah
menghadang.
HADITS-HADITS
TENTANG TERAPI BEKAM
Bekam
itu dianjurkan, dari Jabir bin ‘Abdillah ra, ia berkata, “saya pernah mendengar Nabi SAW bersabda ; “Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok malaikat
pun pada malam ketika aku diisra’kan, kecuali mereka berkata, “Wahai Muhammad,
perintahkanlah ummatmu agar berbekam”. (Shahihul Jami’: 5671) Hadits
Shahih
Bekam
itu sunnah para Rasul, dari Malih bin ‘Abdullah Al –
Khothmi, dari ayahnya yang berkata, Rasulullah SAW bersabda; “Lima hal termasuk sunnah para Rasul yaitu,
malu, pemaaf, bekam, siwak, dan memakai wewangian”. (HR. Thabrani dan Ibnu
Jarir) Hadits Shahih.
Bekam
itu menyembuhkan, dari Ibnu Abbas ra, Nabi SAW bersabda, “Penyembuhan itu ada 3 macam; (1) Minum
madu, (2) Berbekam, dan (3) kay dengan besi panas.
Dan aku melarang umatku berobat dengan kay”
(HR. Bukhari) Hadits Shahih
Bekam
itu sebaik – baiknya pengobatan, dari Humaid Ath Thawil ra, dari Annas bin Malik
ra, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya sebaik – baiknya pengobatan
yang kalian lakukan adalah berbekam”. (HR. Tirmidzi) Hadits
Shahih
Rasulullah
saw bersabda, “Sebaik – baiknya
Pengobatan yang kamu lakukan adalah Al Hijamah (Bekam)” (HR. Ahmad) Hadits
Shahih
Rasulullah
saw bersabda, “Pengobatan yang paling
ideal yang dilakukan manusia adalah Al Hijamah (Bekam)” (HR. Muslim) Hadits
Shahih
Dari
Ibnu Abbas ra, Nabi saw bersabda, “Orang
yang paling baik adalah seorang tukang bekam (Al hijamah) karena ia mengeluarkan
darah kotor, meringankan otot yang kaku dan mempertajam pandangan mata terhadap
orang yang dibekamnya” (HR. Tirmidzi) Hadits Shahih
Rasulullah
saw bersabda “sesungguhnya pada bekam itu
terkandung kesembuhan” (kitab mukhtahar muslim no
1480, shahihul jaami’no 2128, dan silsilah Al-hadits ash-shahihah no 864 karya
imam al-Albani) Hadits Shahih
Dari
Ashim bin umar bin Qatadah ra, dia member tahu bahwa Jabir bin Abdullah ra
pernah menjenguk Al-muqni’ ra, dia bercerita: “aku tidak sembuh sehingga aku berbekam,
karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda “sesungguhnya
didalamnya terkandung kesembuhan” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya’la,
al-Hakim, al-baihaqi) Hadits Shahih
Dari
Uqbah bin Amir ra, Rasulullah saw bersabda “ada tiga hal yang jika pada suatu ada
kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan alat bekam atau meminum madu
atau membakar bagian yang sakit. Dan aku membenci pembakaran (sudutan api) dan tidak juga menyukainya” (HR. Ahmad dalam
musnadnya) Hadits Shahih
Dari
Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda “kalian harus berbekam dan menggunakan al-
Qusthul Bahri” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan An- Nasai dalam kitab As-
Sunan Al- Kubra no. 7581) Hadits Shahih
Dari
Jabir al-Muqni RA, dia bercerita: "Aku
tidak akan merasa sehat sehingga berbekam, karena
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya pada
bekam itu terdapat kesembuhan'." (Shahih Ibnu Hibban (III/440)) Hadits
Shahih
Dari
Anas RA, dia bercerita: "Rasulullah SAW
bersabda: 'Jika terjadi panas memuncak, maka netralkanlah dengan bekam sehingga
tidak terjadi hipertensi pada salah seorang diantara kalian yang akan
membunuhnya'." (diriwayatkan oleh al-Hakim dalam
kitab al-Mustadrak, dari Anas RA secara marfu', beliau mensyahihkannya yang
diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV/212)) Hadits Shahih
MALAIKAT
MENYURUH NABI MUHAMMAD AGAR UMATNYA MELAKUKAN BEKAM
Dari
Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata: "Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah
hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak melewati
sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh beliau SAW dengan mengatakan:
'Perintahkanlah umatmu untuk berbekam'." (Shahih Sunan
at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib). Hadit
Shahih
Pada
malam aku di-isra'kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka
berkata: "Wahai Muhammad suruhlah umatmu
melakukan bekam." (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami'us Shaghir
2/731) Hadits Shahih
Dari
Ibnu 'Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah aku berjalan melewati segolongan
malaikat pada malam aku diisra'kan, melainkan mereka semua mengatakan kepadaku:
'Wahai Muhammad, engkau harus berbekam'." (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh
al-Albani (II/259) Hadit Shahih
Dari
Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah aku melewati satu dari
langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: 'Hai Muhammad,
perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian
pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz semacam
tumbuh-tumbuhan'." (Kitab Kasyful Astaar 'an
Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami, III/388) Hadits
Shahih
PENGOBATAN
HIJAMAH / BEKAM YANG DIPAKAI BARAT
Seiring
dengan bertambahnya pasien yang dengan izin Allah Ta’ala sembuh dan terbebas
dari penyakitnya melalui bekam maka semakin banyak pula bermunculan Terapis
Hijamah dari “Barat” yang menggunakan metode Cupping Therapy maupun metode
Lintah (Leech Therapy) untuk mengobati berbagai macam penyakit, mereka juga
menuliskannya dalam berbagai artikel, buku dan publikasi
lainnya.
a.
Alexis
Black : Ancient Chinese technique of cupping offers pain relief without drugs or
surgery http://www.naturalnews.com/020253.html
b.
Anita
J. Shannon, LMBT : Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals (http://www.massagetoday.com/archives/20…)
c.
Celebs
Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping (http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html)
d.
Dr.
Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani kanker payudara dari
artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett dan Kate
Moss.
e.
Dr.
S. Tamer : Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases (http://www.naturalnews.com/022727.html)
f.
Dr.
Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal yang menerapkan
metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu pasien langganannya
adalah artis Demi Moore dan Gwyneth Paltrow sebagaimana Britney Spears yang juga
pernah di bekam.
g.
Hennawy
M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available at http://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/280,1
Cupping Therapy and Infertility. Accessed December 2004.
h.
Ilkay
Zihni Chirali : Cupping Therapy (http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html)
i.
Kohler
D (1990) : The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of
Healing Energy in Cupping Therapeutic Method
j.
L.M.
Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua : Cupping: From a biomechanical perspective
(Journal of Biomechanics) June 2005 (http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
k.
Longsdale,
I. (2005) Manager of The Spa at County Hotel, London.
Discussion re. ‘the use of cupping therapy in Eastern
Europe’
l.
Michael
Reed Gach,Ph.D seorang pendiri dan Direktur Institute Acupressure dari Berkeley,
California dengan bukunya Acupressure’s Potent Points, a Guide to Self Care for
Common Ailments (http://Acupressure.com)
m.
Michalsen
A, Klotz S, Ludtke R, Moebus S, Spahn G, Dobos GJ (2003) . Effectiveness of
leech therapy in osteoarthritis of the knee: a randomized, controlled trial. Ann
Intern Med. 2003 Nov 4;139(9):724-30
n.
Subhuti
Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional Medicine, Portland,
Oregon: Cupping. (http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm)
o.
Thomas
W. Anderson (1985) : 100 Diseases Treated by Cupping
Method
p.
What
Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…)
AHLI
PENGOBATAN METODE NABI / THIBBUN NABAWI
(KI
HABIB ARIA WIBAWA)
HP:
081283852817/085959225213
Pin
BBM: 2290069A